Apa itu Teknik STROBIST Fotografi. Memotret tentu saja memerlukan dasar-dasar pengetahuan tentang teknik fotografi yang baik. Banyak element yang harus dipertimbangkan dalam mempersiapkan proses foto shoot. Salah satu elemen penting dalam strobist adalah penggunaan off shoe lighting.
Dengan teknik ini, fotografer memiliki kendali penuh atas pencahayaan, memungkinkan mereka untuk mengarahkan cahaya sesuai keinginan dan menciptakan bayangan yang menambah dimensi pada foto. Penggunaan off shoe lighting memerlukan pemahaman tentang posisi dan kekuatan cahaya, serta bagaimana cahaya tersebut berinteraksi dengan subjek dan latar belakang.
Selain itu, teknik strobist juga sering kali memerlukan peralatan tambahan seperti softbox, payung reflektor, atau diffuser untuk mengatur intensitas dan kualitas cahaya. Alat-alat ini membantu menyebarkan cahaya secara merata, mengurangi bayangan tajam, dan memberikan tampilan yang lebih alami pada foto.
Daftar Isi
Istilah Teknik Strobist Fotografi
Sebelum kita mempelajari lebih dalam tentang strobist, kita harus mengenal dari mana asal kata strobist tersebut. Istilah strobist berasal dari seorang fotografer bernama David Hobby yang memperkenalkan istilah ini.
Awalnya beliau membuat sebuah blog yang menceritakan prosesnya berfotografi hingga pengenalan mengenai teknik pencahayaan terstruktur. Dalam blognya, terdapat berbagai penjelasan standar teknik pencahayaan fotografi hingga pada suatu titik, beliau memperkenalkan off shoe lighting yang kedepannya menjelaskan apa itu strobist technique.
Off Shoe Lighting
Off shoe lighting merupakan teknik penggunaan flash secara terpisah dari kamera. Kalau kamu biasanya menggunakan flash pada shoe kamera (terpasang pada kamera) maka pada teknik ini, flash diletakkan terpisah dengan kamera. Teknik ini memungkinkan fotografer untuk mengontrol arah dan intensitas cahaya secara lebih fleksibel, memberikan hasil foto yang lebih kreatif dan dramatis. Dengan off shoe lighting, fotografer dapat mengatur pencahayaan sesuai dengan kebutuhan, seperti menyoroti objek dari sudut tertentu atau menciptakan efek bayangan yang menarik.
Bagaimana menyalakan lampu cahaya flash bila terpisah dengan kamera? Caranya adalah dengan menggunakan trigger, sebuah perangkat yang menghubungkan kamera dan flash secara nirkabel. Dengan trigger, flash dapat diaktifkan sesuai dengan shutter speed kamera tanpa perlu sambungan fisik langsung. Trigger biasanya bekerja dengan frekuensi radio atau inframerah, memastikan sinkronisasi yang akurat antara flash dan kamera. Beberapa trigger bahkan memiliki kemampuan untuk mengontrol lebih dari satu flash secara bersamaan, memungkinkan pencahayaan multi-sumber yang kompleks.
Menggunakan off shoe lighting memerlukan pemahaman yang baik tentang pencahayaan dan pengaturan eksposur. Fotografer harus mempertimbangkan faktor seperti jarak antara flash dan subjek, sudut pencahayaan, serta kekuatan flash yang digunakan. Selain itu, off shoe lighting seringkali digunakan bersama dengan modifier seperti softbox atau umbrella untuk melembutkan cahaya dan mengurangi bayangan keras. Hal ini memberikan keleluasaan lebih dalam menciptakan berbagai efek pencahayaan sesuai dengan visi kreatif fotografer.
Teknik ini sangat populer di kalangan fotografer profesional. Terutama dalam fotografi potret, pernikahan, dan fashion, di mana kontrol pencahayaan yang tepat sangat penting untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi. Dengan latihan dan eksperimen, off shoe lighting dapat menjadi alat yang sangat powerful dalam meningkatkan kualitas dan estetika fotografi kamu.
Penggunaan Trigger Lampu Strobist
Trigger yang awalnya digunakan adalah dengan memodifikasi kabel yang cukup panjang sekitar 2 sampai 3 meter yang menghubungkan port Sync pada kamera dengan post Sync pada flash. Dengan terhubungnya port Sync ini, maka saat menekan tombol shutter pada kamera posisi flash yang berjarak 2 sampai 3 meter tersebut juga dapat menyala dan tersinkron dengan kecepatan shutter kamera.
Dari penggunaan teknik ini dapat dihasilkan foto dengan arah cahaya yang bisa diatur sesuai keinginan fotografer. Kita bisa mengatur posisi flash dengan posisi saat memotret sehingga arah cahaya yang berbeda dari posisi memotret bisa memberikan dimensi cahaya dengan sudut yang kita inginkan. Foto akan memberikan sensasi yang berbeda ketika kita bisa menghasilkan shadow dan highlight yang kita inginkan.
Ada saatnya fotografer menemukan sebuah spot foto yang sangat menarik, namun arah cahaya matahari pada objek model berlawanan dengan background spot foto tersebut. Sehingga, foto pada objek akan terlihat gelap sedangkan background akan terlihat terang. Untuk menyeimbangkan hal tersebut, maka kita perlu mengatur ISO, Shutter, dan Diafragma sesuai dengan backgound objek lalu kita harus menambahkan cahaya pada objek agar seimbang dengan pengaturan ISO, Shutter, dan Diafragma yang sebelumnya kita atur menyesuaikan settingan pada exposure background. Dengan pengaturan tersebut, maka objek foto dengan background akan menjadi seimbang dan terlihat indah pada hasil akhir foto.
Pengembangan penggunaan trigger pada masa ini sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Awalnya kabel yang digunakan cukup panjang dan terkesan mengganggu pada saat pemotretan. Namun, saat ini sudah menggunakan trigger yang berbasis frekuensi sinyal radio sehingga tidak digunakan kabel lagi dalam proses foto strobist. Penggunaan trigger wireless (tanpa kabel) sangat membantu fotografer dalam melakukan pekerjaannya. Peralatan menjadi sangat simple untuk menghasilkan foto dengan arah cahaya yang diinginkan.
Ruang Lingkup Teknik Strobist Fotografi
Teknik Strobist Fotografi tentunya memiliki batasan tertentu dalam aplikasinya di lapangan. Foto seperti apakah yang dikategorikan menggunakan teknik strobist? Pada masa awal pengaplikasiannya, yang disebut foto strobist adalah proses fotografi dengan menggunakan off shoe flash dan yang utama adalah penggunaan portable flash (Speedlite) saja tidak termasuk penggunaan flash strobe.
Ruang lingkup awal hanya terpaku pada penggunaan Portable Flash yang disebut teknik strobist. Penggunaan lighting studio strobe atau flash strobe tidak termasuk dalam kategori strobist. Kenapa hal itu bisa terjadi?
Penetapan istilah strobist didasarkan pada 3 hal yaitu Murah, Mudah, dan Menyenangkan (Inexpensive, Easy, and Fun). Sehingga jika ditanya Apa itu strobist maka jawabannya adalah penggunaan lighting off shoe yang murah, mudah, dan menyenangkan. Peralatan lighting yang relatif murah yaitu portable flash, yang mudah untuk digunakan secara off shoe, dan menyenangkan untuk menghasilkan arah cahaya yang sesuai keinginan fotografer.
Murah dalam ruang lingkup harga relatif sebuah portable flash. Harga portable flash yang relatif lebih murah daripada studio strobe menjadi pilihan yang terbaik untuk para fotografer. Mengerjakan sebuah proyek fotografi dengan peralatan yang terjangkau merupakan keinginan setiap fotografer. Dan tentunya tanpa mengurangi kualitas hasil akhir foto yang dihasilkan.
Mudah dalam penggunaannya. Membawa peralatan fotografi dengan jumlah banyak dan berat yang luar biasa membuat fotografer tentunya kesulitan dalam mempersiapkan proses foto shoot. Dengan adanya teknologi ini, cukup membawa portable flash dengan sedikit modifier dan sebuah trigger, sudah bisa membuat sebuah karya foto yang baik dari segi pencahayaan.
Menyenangkan dalam proses dan hasil foto yang dihasilkan. Dari kedua point utama sebelumnya, nuansa menyenangkan dalam melakukan proses fotografi tersebut akan dirasakan baik oleh fotografer maupun hasil yang didapatkan oleh client.
Pengembangan Ruang Lingkup Teknik Strobist Fotografi
Seiring dengan perkembangan teknologi tentunya mengakibatkan perkembangan pula pada ruang lingkup teknik strobist. Produk Portable Strobe yaitu sebuah Studio Strobe yang saat ini telah menggunakan Baterai sebagai sumber power dan dapat menggunakan trigger, membuat sebuah perkembangan yang baik dalam menghasilkan cahaya dengan power yang lebih besar.
Penggunaan studio strobe yang portable juga tergolong Mudah dan tentunya juga Menyenangkan karena dapat menghasilkan cahaya dengan intensitas yang besar dan sumber power yang relatif bertahan lebih lama (sesuai kapasitas baterai yang lebih besar). Dan pada saat ini, tentunya harga portable strobe tergolong relatif lebih Murah dari sebelumnya.
Sehingga, cakupan Strobist saat ini telah mencakup portable strobe karena sudah bisa digolongkan dalam 3 hal utama yang menjadi dasar teknik strobist fotografi yaitu Mudah, Murah, dan Menyenangkan.
Pedoman Pemilihan Peralatan Strobist
Dalam prosesnya, pemilihan peralatan dalam strobist fotografi tentunya berdasarkan kebutuhan cahaya yang diinginkan. Pemilihan aksesoris yang tepat akan menghasilkan foto yang baik sesuai keinginan fotografer yang tentunya menyesuaikan pada tujuan pembuatan foto tersebut. Bila kebutuhan foto berasal dari pihak client dalam hal ini mengerjakan sebuah project fotografi komersil. Maka, penggunaan cahaya yang disesuaikan dengan kebutuhan akhir foto tersebut baik itu company profile, wedding, produk, dan lain sebagainya.
Pilihlah aksesoris dan sumber cahaya yang perlu digunakan saat memotret. Seberapa cukup sumber cahaya yang diperlukan. Intinya jumlah sumber dan power yang diperlukan adalah kunci kesuksesan sebuah foto dengan teknik strobist. Jumlah titik cahaya (spot light) yang diinginkan berbanding lurus dengan jumlah sumber cahaya itu sendiri. Namun, untuk mengakalinya bisa menambahkan reflektor agar sumber cahaya yang didapatkan lebih banyak dan dinamis.
Kesimpulan Teknik Strobist Fotografi
Untuk menjelaskan apa itu strobist dan bagaimana aplikasinya, maka perlu dipahami dahulu bahwa Strobist merupakan sebuah mekanisme yang berasal dari sebuah perkembangan teknologi.
Teknik Strobist Fotografi adalah berkaitan dengan bagaimana sebuah foto dihasilkan dengan sebuah mekanisme pencahayaan secara wireless triggering dan baterai sebagai sumber power cahaya artifisial.
Kualitas cahaya, modifier, intensitas cahaya, light shaping, dan faktor lainnya merupakan ruang lingkup yang lebih besar dari strobist itu sendiri. Faktor tersebut lebih kepada teknik pencahayaan.
Dalam praktiknya, fotografer strobist harus memiliki kemampuan untuk berimprovisasi dan beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi pencahayaan yang berubah-ubah. Mereka juga harus memahami bagaimana berbagai sumber cahaya dapat mempengaruhi mood dan suasana dalam foto. Dengan menguasai teknik ini, fotografer dapat menghasilkan gambar yang lebih kreatif dan profesional, serta memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam berbagai situasi pemotretan.
Untuk memaksimalkan hasil dari teknik strobist, fotografer juga perlu menguasai pengaturan manual pada kamera, seperti kecepatan rana, bukaan diafragma, dan ISO. Pengaturan ini sangat penting untuk mencapai eksposur yang tepat dan memanfaatkan pencahayaan eksternal secara efektif. Seiring dengan latihan dan pengalaman, fotografer akan semakin mahir dalam menggunakan teknik strobist untuk menciptakan foto-foto yang menakjubkan dan penuh ekspresi.
Strobist itu sebuah mekanisme yang Mudah, Murah, dan Menyenangkan.